Menjadi Manusia Unggul

Yoyok Subroto
Pendidikan IPS / 2013 / A

Menjadi Manusia Unggul

Abstrak
            Manusia merupakan makhluk yang sempurna yang telah diciptakan Tuhan dengan segala kelebihannya.  Manusia diciptakan hakikatnya adalah sebagai kholifah dan untuk mengisi kehidupan di dunia ini, dengan menjadikan dunia sebagai ladang untuk menggarap suatu proyek menuju ridha-Nya.
            Membentuk manusia yang berkualitas kunci utamanya yaitu dengan pemahaman diri yang terletak dalam hati, Hati dapat memperlihatkan secara jelas siapa diri kita dan bagaimana watak kita.. Untuk mengenal diri, kita tentu mulainya dari kedalaman diri kita sendiri dan dari kedalaman qolbu, atau apa yang disebut dengan nurani. Inilah yang sering dikenal dengan upaya introspeksi diri (muhasabah). Jadi, pendalaman bukan tiba-tiba saja bissamemahami dirinya. Proses introspeksi diri ini tentunya bisa berjalan efektif manakala kita mampu menata suasana hati, misalnya dalam keheningan dan dalam upaya keluar dari masalah-masalah yang membelit kita.

Pendahuluan
            Semua orang pastilah ingin menjadi pribadi unggul yang luar biasa, memiliki kehidupan yang mapan karir yang baik dan dibanggakan oleh semua orang, Gambaran dari pribadi unggul adalah disukai banyak orang, terkenal dan selalu diharapkan kehadirannya oleh siapapun juga, dimanapunia berada bisa memberikan manfaat buat lingkungan sekitarnya, pribadi unggul adalah peminpin yang bijaksana dan dipatuhi semuanya.Tuhan Menciptakan manusia dipenuhi dengan kelebihannya dibandingkan makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain, oleh karena itu didalam kitab kitab manusia disebut makhluk yang sempurna. Tuhan  menciptakan manusia di dunia ini berbeda-beda satu sama lain, namun di balik perbedaan itu banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik didalamnya.
           
Isi
   Manusia melalui nalarnya memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi, Dan melalui iptek tersebutlah kebudayaan dapat  berubah dari yang tradisional ke yang modern hingga yang seterusnya. Demikian sebaliknya dengan semakin moderennya suatu kebudayaan, maka Iptek yang merupakan bagian didalamnya memperoleh kemungkinan untuk berkembang lebih maju lagi. Perkembangan kebudayaan dari batu purba, batu bara, hingga kebudaaan atom dan nuklir. Semuanya membuktikan perkembangan Iptek manusia. Banyak harapan yang digantungkan kepada Iptek oleh manusia berupa kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan, dan pemenuhan segala hidup manusia.
Manusia sekarang tidak mampu lagi membedakan antara Iptek sebagai alat bagi manusia untuk mencapai kebahagiaannya, tetapi terbalik manusia menjadi budak dari teknologi. Menurut Melsen salah satu sebabnya adalah kekuranga filosofis atas bentuk-bentuk baru di bidang ilmu pengetahuan. Mula-mula dengan IPTEK, manusia hendak menguasai alam dan sampai batas-batas tertentu ia berhasil, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri adalah bagian dari alam yang turut terkuasai oleh ilmu pengetahuan.
Keterpisahan penguasaaan iptek dengan moral berdampak negatif bagi manusia dan kemanuiaan. Hal itu disebabkan karena ilmu pengetahuan saat ini lebih bertumpu pada ilmu pengetahuan yang strukturnya rasional,isinya emprik indrawi dan sifatnya sehingga sukar mnerima kebenaran lainnya yang momot nilai. Dalam konsep islam tidak dikenal IPTEK yang bebas nilai, karena itu berbagai IPTEK yang ditemukan selalu harus terkait dengan tugas pokok manusia yakni ibadah dan memakmurkan bumi.
   Salah satu relefansi untuk memikirkan kembali peranan manajemen dalam pengembangan SDM tidak lain melalui perubahan signifikan lingkungan strategis. Baik dalam skala global maupun domestik. Dunia saat initelah menjadi pasar  global, bukan hanya untuk barang dan jasa, tetapi juga untuk penyediaan SDM, modal dan teknologi.
Sejalan dengan perkembangan pemikiran tentang pembangunan, yang telah menghasilkan pembangunan pradigma pembangunan pradigma manusia dalam dekade 1990-an. GBHN 1993 secara tepat menyatakan bahwa pembangunan jangka panjang diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia dan kualitas masyarakat. Oleh karena itu perkembangan SDM manusia sangat penting untk menjadi manusia dan bangsa yang madani.
Kata-kata “unggul” sering di dengungkan dari dulu hingga kini sebagai kata yan memiliki makna prestatif. Kita dulu mengenal istilah bibit unggul, kini ada sekolah unggul, siswa dan mahasiswa unggul, pesantren unggul, dan banyak unggul-unggul lai. Masalahnya keuggulan hanya akan menjadi wacana dan buah bibir jika kita sebenarnya tidak bisa memaknai kata unggul tersebut sesuai dengan aktivitas dan prilaku yang benar-benar menunjukan keunggulan.
Unggul emang berbanding lurus dengan prestasi. Seseorang menjadi pribadai unggul karena dia menghasilkan prestasi-prestasi unggul dalam hidupnya. Prestasi itu dapat kita petakkan dengan format 3 K(Q), Yaitu kecepatan (quick), kualitas (quality), dan kuantitas (quantity).
Persyaratan manusia unggul yaitu
1.      Harus mempunyai kemampuan mengoreksi siap mental. 
Dengan demikian kita dapat menumbuhkan keuletan dalam menempa diri dibandingkan orang lain. Segala bentuk kemalasan haru dihindari kalau kita ingin memiliki masadepan cerah.
2.      Harus berada pada lingkungan dan sistem yang kondusif. 
Untuk terlucutnya pada potensi dan prestasi diri. Hal ini karena faktor lingkungan sangat berpengaruh pada pribadi seseorang.
3.      Yang tidak kalah penting adalah kseringan bersilaturahmi. 
Didalam ajaran Islam bersilaturahmi itu sangat besar manfaatnya, antara lain dapat mempercepat datangnya kebaikan, memperpanjang umur, dan memperbanyak rezeqi.
4.      Menguasai komunikasi positif
Hal pertama yang harus dikuasai adalah komunikasi positif karena bahasa adalah penentu siapa sesungguhnya diri kita, dengan komunikasi yang baik pastilah orang akan senang dengan kita, Komunikasi Positif mengandung kata-kata yang positif,bermakna,memotivasi dan membuat orang menjadi nyaman dan merasa lebih baik dengan kata-kata yang kita komunikasikan.
5.      Jadilah motivator untuk diri sendiri dan orang lain
Motivasi adalah obat bagi para penderita kegagalan dan orang yang galau, Motivasi mampu menggerakan orang yang lemah menjadi kuat, motivasi bisa membuat pemalas jd semangat, itulah kekuatan motivasi, untuk menjadi pribadi unggul maka jadilah motivator yang selalu memberikan pencerahaan kepada orang -orang di sekitarnya.
6.      Milikilah jiwa spiritual yang Bertauhid
Manusia adalah Mahkluk ciptaan Tuhan yang sangat Luar biasa karena memiliki akal dan Hati, kekuatan terbesar manusia adalah Doa karena semua urusan manusia ada dalam kekuasaan Tuhan, apapun yang yang di usahakan oleh manusia tentunya yang mengijinkan adalah Tuhan karena semua adala dalam kuasanNya.
Pribadi yang unggul adalah yang memiliki keimanan dan keyakina yang kuat pada TuhanNya, Taat pada semua ajaran yang di anjurkan dan berserah pada ketentuanNya, pribadi yang unggul adalah yang berusaha dengan maksimal dan menyerahkan hasilnya hanya pada Tuhan.
7.      Mengelola Waktu Dengan Baik
Waktu adalah amanah bagi manusia untuk digunakan sebaik-baiknya atau dengan kata lain, efktif dan efisien. Allah memberikan masa (waktu) bagi manusia untuk brkiprah di dunia ini. Ada manusia yang memanfaatkan masa itu dengan begitu baik hingga ia bisa melakukan prcepatan dan memanfaatkan jalan pintas. Namun ada pula manusia yang menghamburkan masa itu hingga menunda-nunda dan menggunakan jalan memutar. Karena itu sering kita merasa jalan hidup ini terasa sangat panjang, sementara waktu tidak bisa dipersingkat, apalagi diperpanjang. Untuk menjadi manusia unggul, yang pertama harus kita lakukan ialah percepatan. Jadi, kita berusaha bagaimana memanfaatkan waktu agar lebih baik daripada apa yang dilakukan orang lain. Waktu kita sama seharinya hanya 24 jam. Namun mengapa ada orang yang dengan waktu 24 jamnya itu melesat prestasi dan karyanya, dia bisa bermanfaat bagi umat manusia, mengurus ribuan bahkan jutaan orang? Sebaliknya, yang lain lagi ada yang untuk mengurus dirinya sendiri saja tidak bisa.


Kesimpulan
            Dari uraian yang telah dibahasa bahwasanya menjadi manusia yang bekualitas itu dapat dibentuk dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan, memperbaiki diri dari tingkat emosional dan qolbu, menjalankan segala upaya dengan semangat yang tinggi untuk menjadi manusia yang berkualitas disertai oleh nilai-nilai religiu yang tinggi pula .
      Kekuatan utama dalam perubahan adalah niat dan kesadaran diri untuk berfokus pada proses. Masa transisi yang harus dilaksanakan secara total dan sepenuh hati. Dengan demikian perubahan membutuhkan kesadaran dan perjuangan dari orang yang melakukan perubahan untuk merubah mindsetnya, agar secara mental mereka siap untuk menjalani masa transisi dengan cepat dan tepat.
Hanya diri kita sendiri yang dapat merubah diri sendiri, bukan orang lain. Apabila dalam diri kita dipenuhi dengan nilai, sikap, karakter, kepribadian, keinginan, harapan, dan motivasi yang bersumber dari hal-hal yang baik, maka semua ini kelak akan menuai kebaikan dan kesempurnaan.

Referensi
Buseri, H. Kamrani, Antologi Pendidikan Islam Dan Dakwah, Yogyakarta, UII Press, 2003.
Efendi, Taufik, Simpul-simpul Dinamika Strategi Pembangunan, Jakarta, Kencana Mas Publishing House, 2005.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan sebagai kapital manusia

Makalah Bank Umum Bank Sentral